Menyikapi Situs http://indonesia.faithfreedom.org
19 November, 2008
, Posted by NanaLatansa at 22.12
Bagian Pertama
Sepertinya untuk menuju jalan kebenaran selalu mendapatkan hambatan dan halangan, bagaimana pun bentuk dari jalan tersebut, apakah itu menegakan keadilan, menuju ketentran rohani atau yang lain sebagainya, halangan itu akan selalu hadir, dengan berbagai porsi yang akan kita hadapi, penyesatan, pemutarbalikan fakta, sampai pembodohan sebuah kebenaran, dan dengan cara apapun dan bagaimanapun selalu dilakukan oleh seorang Dajjal
Salah satunya adalah sebauah situs yang menyatakan tentang kenaiban Muhammad SAW, dengan terang-terangan dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad seperti ini dan itu, menurut persepsi dia dan golongannya. Sebagaimana hal ini diibarat, seperti seekor monyet memakan manggis, monyet itu akan merakan pahitnya rasa dari buah manggis itu tak kala ia menggit kulitnya, sehingga monyet itu akan membuang buah yang amat sangat manis tersebut, dia berasumsi bahwa buah manggis adalah buah yang amat sangat pahit.
begitu juga dengan orang yang memposting opini di http://indonesia.faithfreedom.org, dia mengenal Islam belum kappah (secara keseluruhan), dan belajar secara asal-asalan, tidak serius dan tidak memilki niatan yang tinggi dalam mempelajarinya.
Jika anda membaca opini ini wahai penulis di http://indonesia.faithfreedom.org, bacalah dengan seksama dan cermati apa yang saya tulis berikut ini, sebelum anda terlambat meninggalkan islam lebih jauh, karena islam adalah :
Menuntun manusia ke jalan yang tentram dan damai
Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi perdamaian, ketentraman, kebersamaan, keperdulian dan kerukunan dengan apa ataupun dengan siapa pun, dengan menjunjung tinggi rasa tolerasi dengan pondasi lakum dinukum waliyadin, tidak ada dalam sebuah sejarah manapun, Islam menindas tanpa sebuah alasan, adapun peperangan terjadi itulah bentuk pembelaan diri atas apa yang disebut sebuah hak dan harga diri, akan tetapi jika jalan perundingan bisa dicapai, maka peperangan tidak akan terjadi.
Menghargai kaum wanita
Selama ini orang non muslim berpendapat bahwa Muhammad itu manusia pemuas nafsu sex, dengan bukti ini dan itu, dengan tanpa menyertakan data dan alasan yang kongkrit, mereka meyebarkannya dengan sebuah opini, dan dengan mengait-ngaitkan dengan permasalah aktual yang sekarang bergulir, bahwa itu kebiasan yang ada dalam islam, seperti hal yang terjadi di Indonesia dengan Syeh Puji yang menikahi anak dibawah umur.
Akan tetapi, mereka tidak menegok perjalanan anak manusia yang sibuk dengan pergaulan bebas, gonta-ganti pasangan baik sejenis ataupun lawan jenis layaknya prilaku babi, maka dampak yang akan dimunculkannya pun begitu luar biasa, yaitu penyakit AIDS, kehilangan harga diri, trauma, minder, dicampakan, dan ujung-ujungnya bunuh diri, ini karena wanita ingin dimengerti, bukan dipermainkan layaknya barang pemuas hasrat laki-laki.
Dari ini semua Islam memilki ketentuan tersendiri dalam perjalanan anak manusia dari hal yang satu ini, maka menikahlah sebanyak-banyaknya asalkan berprilaku adil (dengan lawan jenis buka dengan yang sejenis), dengan tujuan mendidik, mengayomi dan menapkahi wanita itu dengan ajaran yang islami, ini merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW, ingat...!, dengan prinsip menikahi bukan berarti mengawininya (Selalu identik dengan berhubungan badan), akan tetapi dengan tujuan mendidik, mengayomi, menjaga, serta menampahinya sebagai mana layaknya seorang manusia.
Jelaslah sudah, bahwa ajaran Islam dengan pondasi Rukun Islam dan Rukun Iman memilki nilai luhur yang selalu dijunjung tinggi oleh umatnya, semua kehidupan yang Islami selalu penuh dengan perdamaian, saling mengasihi, keperdulian. Hal ini bisa dilihat dengan tidak adanya umat Non muslim dengan minoritas ditindas Mayoritas muslim dalam sebuah daerah.
Catatan untuk anda wahai penulis di http://indonesia.faithfreedom.org, cermatilah Islam dengan seksama, teliti, tela'ah, dengan cara pandang anda yang benar, jangan dengan sebelah mata, jangan jadi provokator jika anda tidak tahu duduk permasalahannya, karena saya yakin di dalam hati kecil anda yang paling dalam, Islam merupakan agama yang sempurna bagi anda dan keluarga anda, cobalah untuk jujur.
To Be Continued
.
Salah satunya adalah sebauah situs yang menyatakan tentang kenaiban Muhammad SAW, dengan terang-terangan dia menyatakan bahwa Nabi Muhammad seperti ini dan itu, menurut persepsi dia dan golongannya. Sebagaimana hal ini diibarat, seperti seekor monyet memakan manggis, monyet itu akan merakan pahitnya rasa dari buah manggis itu tak kala ia menggit kulitnya, sehingga monyet itu akan membuang buah yang amat sangat manis tersebut, dia berasumsi bahwa buah manggis adalah buah yang amat sangat pahit.
begitu juga dengan orang yang memposting opini di http://indonesia.faithfreedom.org, dia mengenal Islam belum kappah (secara keseluruhan), dan belajar secara asal-asalan, tidak serius dan tidak memilki niatan yang tinggi dalam mempelajarinya.
Jika anda membaca opini ini wahai penulis di http://indonesia.faithfreedom.org, bacalah dengan seksama dan cermati apa yang saya tulis berikut ini, sebelum anda terlambat meninggalkan islam lebih jauh, karena islam adalah :
Menuntun manusia ke jalan yang tentram dan damai
Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi perdamaian, ketentraman, kebersamaan, keperdulian dan kerukunan dengan apa ataupun dengan siapa pun, dengan menjunjung tinggi rasa tolerasi dengan pondasi lakum dinukum waliyadin, tidak ada dalam sebuah sejarah manapun, Islam menindas tanpa sebuah alasan, adapun peperangan terjadi itulah bentuk pembelaan diri atas apa yang disebut sebuah hak dan harga diri, akan tetapi jika jalan perundingan bisa dicapai, maka peperangan tidak akan terjadi.
Menghargai kaum wanita
Selama ini orang non muslim berpendapat bahwa Muhammad itu manusia pemuas nafsu sex, dengan bukti ini dan itu, dengan tanpa menyertakan data dan alasan yang kongkrit, mereka meyebarkannya dengan sebuah opini, dan dengan mengait-ngaitkan dengan permasalah aktual yang sekarang bergulir, bahwa itu kebiasan yang ada dalam islam, seperti hal yang terjadi di Indonesia dengan Syeh Puji yang menikahi anak dibawah umur.
Akan tetapi, mereka tidak menegok perjalanan anak manusia yang sibuk dengan pergaulan bebas, gonta-ganti pasangan baik sejenis ataupun lawan jenis layaknya prilaku babi, maka dampak yang akan dimunculkannya pun begitu luar biasa, yaitu penyakit AIDS, kehilangan harga diri, trauma, minder, dicampakan, dan ujung-ujungnya bunuh diri, ini karena wanita ingin dimengerti, bukan dipermainkan layaknya barang pemuas hasrat laki-laki.
Dari ini semua Islam memilki ketentuan tersendiri dalam perjalanan anak manusia dari hal yang satu ini, maka menikahlah sebanyak-banyaknya asalkan berprilaku adil (dengan lawan jenis buka dengan yang sejenis), dengan tujuan mendidik, mengayomi dan menapkahi wanita itu dengan ajaran yang islami, ini merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW, ingat...!, dengan prinsip menikahi bukan berarti mengawininya (Selalu identik dengan berhubungan badan), akan tetapi dengan tujuan mendidik, mengayomi, menjaga, serta menampahinya sebagai mana layaknya seorang manusia.
Jelaslah sudah, bahwa ajaran Islam dengan pondasi Rukun Islam dan Rukun Iman memilki nilai luhur yang selalu dijunjung tinggi oleh umatnya, semua kehidupan yang Islami selalu penuh dengan perdamaian, saling mengasihi, keperdulian. Hal ini bisa dilihat dengan tidak adanya umat Non muslim dengan minoritas ditindas Mayoritas muslim dalam sebuah daerah.
Catatan untuk anda wahai penulis di http://indonesia.faithfreedom.org, cermatilah Islam dengan seksama, teliti, tela'ah, dengan cara pandang anda yang benar, jangan dengan sebelah mata, jangan jadi provokator jika anda tidak tahu duduk permasalahannya, karena saya yakin di dalam hati kecil anda yang paling dalam, Islam merupakan agama yang sempurna bagi anda dan keluarga anda, cobalah untuk jujur.
To Be Continued
Allahu Akbar! Kembangkan lagi tuan argument anda. Semoga bermanfaat buat semua. Saya merasa resah dengan adanya situs macam faithfreedom yang banyak memutarbalikkan fakta. Apalagi yang namanya Adadeh Laknatullah itu, gaya penulisannya sangat tidak ilmiah.